Seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya "Mengapa Ibu menangis?"
"Karena aku seorang wanita," dia berkata kepada anaknya.
"Aku tidak mengerti," jawab anak laki-laki tersebut.
Sang ibu memeluk anaknya dan berkata "Dan kau tidak akan pernah mengerti"
Kemudian anak laki-laki tersebut bertanya kepada ayahnya "Mengapa ibu menangis tanpa ada alasan?"
"Semua wanita menangis tanpa ada alasan," hanya itu yang bisa dikatakan ayahnya.
Anak laki-laki itu tumbuh dan menjadi seorang laki-laki dewasa, dan tetap merasa heran mengapa wanita menangis. Akhirnya dia bertanya pada Tuhan, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"
Tuhan berkata "Aku menciptakan wanita istimewa.
Aku menciptakan baginya bahu yang kuat untuk memikul beban dunia, tapi begitu lembut sehingga dapat memberikan kenyamanan."
"Aku memberinya kekuatan untuk melahirkan dan menahan penolakan yang kerap muncul dari anak-anaknya"
"Aku memberinya keteguhan yang membuatnya dapat tetap bertahan di saat semua orang sudah menyerah, dan tetap memperhatikan keluarganya tanpa mengeluh saat sedang lelah maupun sakit."
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun, meskipun mereka menyakitinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk bisa memaklumi kesalahan-kesalahan suaminya, menciptakannya dari tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya"
"Aku memberinya kearifan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik tidak akan pernah menyakiti istrinya, tetapi kadang-kadang menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk tetap teguh mendampingi suaminya"
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dicurahkan. Ini khusus miliknya untuk digunakan kapanpun diperlukan."
"Kau lihat: Kecantikan seorang wanita tidak terletak pada pakaian yang dikenakannya, penampilan fisiknya, atau cara dia menyisir rambutnya.
Kecantikan seorang wanita dapat dilihat melalui matanya, karena mata adalah pintu menuju hatinya, tempat dimana cinta bersemayam."
Setiap Wanita itu Cantik
Sejarah Madiun II
Sejarah Berdirinya Madiun ditinjau dari pemerintahan yang sah (sebelum pemisahan menjadi Kabupaten dan Kota Madiun), berawal pada abad ke 15, tepatnya Hari Jumat Legi tanggal 15 Suro 1487 Be atau Hari Kamis Kliwon 18 Juli 1568 (Hari Ulang Tahun Madiun). Pada saat itu Pangeran Timur dipercaya untuk menjadi Bupati atas Kabupaten Purabaya (sekarang Madiun). Beliau diberi gelar Panembahan Puroboyo dengan pusat pemerintahan di Desa Sogaten. Beliau adalah adik dari Sultan Pajang, Sultan Agung Hadiwijoyo atau lebih dikenal sebagai Joko Tingkir.
Sejak tanggal itu, secara yuridis Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah pimpinan seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak sejak tahun 1518 – 1568. Sebelumnya Purabaya masuk dalam pengawasan Demak dikarenakan Raden Ayu Retno Lembah, puteri dari Pangeran Adipati Gugur yang berkuasa di Ngurawan – Dolopo; dinikahi Putra Mahkota Kasultanan Demak yaitu Pangeran Surya Pati Unus. Ketika itu pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke desa Sogaten dengan nama baru Purabaya dipimpin oleh Kyai Rekso Gati sebagai kepanjangan tangan dari pemerintahan Demak di wilayah itu.
Tahun 1575, pusat pemerintahan dipindahkan dari Sogaten ke Desa Wonorejo (sekarang Kuncen). Dan pada tahun 1586, pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Pangeran Timur kepada putrinya, Raden Ayu Retno Dumilah. Beliau inilah yang menjadi legenda, wanita yang memimpin perang prajurit-prajurit Mancanegara Timur.
Melihat Kabupaten Purabaya dipimpin seorang wanita, maka Mataram berusaha untuk menaklukkan Purabaya. Namun Mataram menderita kekalahan besar, dikalahkan oleh Retno Dumilah. Perang ini terjadi 1586 – 1587. Tahun 1590, dengan Mataram kembali memasuki Purabaya dengan pura-pura menyatakan takluk. Pasukan Mataram yang dipimpin oleh Sutawijaya tidak pernah berhasil mengalahkan Retno Dumilah melalui perang tanding. Namun Purabaya berhasil takluk karena Retno Dumilah dipersunting oleh Sutawijaya dan diboyong ke Kraton Mataram di Plered – Jogja.
Dan sebagai peringatan atas penguasaan Mataram atas Purabaya tersebut, maka pada hari Jumat Legi tanggal 16 November 1590 nama Purabaya diganti menjadi Madiun. Hal ini yang menyebabkan Kebudayaan Madiun lebih memiliki nuansa Mataraman daripada nuansa Surabaya, namun keduanya menjadi satu.
Pada tahun 1831-1832 Madiun menjadi Kota Besar dan menjadi pusat pemerintahan yang meliputi Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Pacitan. Pada masa penjajahan Belanda, Madiun juga dijadikan sebagai pusat industri gula. Hingga saat ini terdapat 6 pabrik gula. Pabrik gula tersebut terletak di daerah Rejo Agung, Kanigoro, Pagotan, Purwodadi, Soedono, dan Redjosari yang bertempat sekitar 30 km dari Kota Madiun.
Berdirinya Kota Madiun adalah berdasar pada Undang-undang Pemerintahan Hindia Belanda No. 326 pada tanggal 20 Juni 1918 tentang Kota Madiun. Namun hingga tahun 1928 tidak mempunyai walikota. Hanya diatur oleh Asisten Bupati. Keputusan No. 411 tahun 1928, Pemerintah Hindia Belanda menempatkan Mr. K.A. Schotman sebagai Walikota Madiun, dan menjabat hingga tahun 1932. Mulai tahun 1932 hingga 1967, Kota Madiun dipimpin oleh 18 orang Walikota yang belum pernah diketahui secara pasti lama masa jabatannya. Mereka adalah:
1. Mr. K.A. Schotman
2. Boestra
3. Mr. Van Dijk dan Loco Burgemeester Ali Sastromidjojo
4. Dr. Mr. R.M. Soebroto
5. Mr. R. Soesanto Tirtiprojo
6. Soedibjo
7. R. Porbo Siswono
8. Soepardi
9. R. Mochamad (1948 dari Tentara Siliwangi)
10. R.M. Sudiono
11. R. Singgih
12. R. Moentoro
13. R. Moestadjab
14. R. Roeslan
15. R. Soepardi
16. Soemadi
17. Soebagyo
18. Pd. R. Roekito, BA
19. Drs. Imam Soenardji (13 November 1968 – 19 Januari 1974)
20. Achmad Dawaki, BA (19 Januari 1974 – 19 Januari 1979)
21. Drs. Marsoedi (20 Januari 1979 – 20 Januari 1984)
22. Drs. Marsoedi (20 Januari 1984 – 20 Januari 1989)
23. Drs. Masdra M. Jasin (20 Januari 1989 – 20 Januari 1994)
24. Drs. Bambang Pamoedjo (20 Januari 1994 – 20 Januari 1999)
25. Drs. H. Achmad Ali (29 April 1999 – 29 April 2004)
26. Kokok Raya, SH, M.Hum (29 April 2004 – 29 April 2009)
3 Cara Tuhan Menyikapi Doa Ummatnya
SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN
Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot.
Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat.
Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun Terjadilah.
Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru.
Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington . Setiap hari aku berlari ke kotak pos.Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.
Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu
dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku.
Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center . Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ? ... Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi.
Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? ... Kenapa bukan aku? ... Bagian diriku yang mana yang kurang? ... Mengapa aku diperlakukan kejam? ...
Aku berpaling pada ayahku. Katanya, "Semua terjadi karena suatu alasan."
Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku?.
Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.
Aku teringat kata-kata ayahku,"Semua terjadi karena suatu alasan."
Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini.
Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang.
Aku menang karena aku telah kalah.
Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.
Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :
1. Apabila Tuhan mengatakan YA
Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta
2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK
Maka kita akan mendapatkan yang LEBIH BAIK
3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU
Maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak NYA
Tuhan tidak pernah terlambat, DIA juga tidak tergesa-gesa namun DIA tepat waktu.
Inilah 10 Hadis Terpopuler
1. Kalau engkau meminta bantuan dalam memenuhi keperluanmu, lakukanlah hal itu dengan diam-diam, sebab setiap orang yang memperolah kenikmatan selalu dijadikan tumpuan atau sasaran iri hati.
2. Ada dua kenikmatan yang dilupakan oleh kebanyakan manusia, yakni sewaktu sehat dan sewaktu pikiran lapang.
3. Hal terberat yang menjadi dasar pertimbangan pada Hari Kiamat nanti adalah taqwa kepada ALLAH dan budi pekerti yang baik.
4. Doa yang tulus dan sungguh-sungguh memohon kebaikan untuk sesama adalah jiwa ibadah.
5. Berdoalah kepada ALLAH dan hendaklah kamu percaya bahwa ALLAH tidak akan memperkenankan doa dari hati orang yang lalai dan lengah.
6. Cintailah sesuatu itu ala kadarnya saja. Karena ada kemungkinan ia akan menjadi kebencianmu pada suatu hari kelak. Bencilah yang engkau benci itu sekadarnya saja, sebab berkemungkinan ia akan menjadi kecintaanmu pada suatu ketika.
7. Kamu tidak akan dapat menguasai atau mempengaruhi orang banyak dengan harta kekayaanmu, tetapi kamu boleh mempengaruhi mereka dengan wajah yang manis dan budi bahasa yang baik.
8. Orang yang sempurna akanlnya adalah orang yang senantiasa intropeksi diri dan beramal untuk bekal sesudah mati. Sedangkan orang yang bodoh ialah orang yang selalu menurut hawa nafsunya, dan mengaharapkan ampuan ALLAH tanpa beramal.
9. Ucapkanlah atau berbicaralah kepada manusia kata-kata yang baik, niscaya engkau beroleh bahagia pada Hari Kiamat.
10. Menuntut ilmu sesaat adalah lebih baik daripada solat selama semalam, dan menuntut ilmu sehari lebih baikdaripada puasa tiga bulan.
Allah SWT berfirman, “Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba
yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang
dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan
syafa’at melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu
berhati-hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28)
Jadi siapa yang tak ingin didoakan oleh makhluk Allah yang paling taat ini?
Kalau ingin didoakan para malaikat, lakukanlah amal sholeh berikut ini.
1.. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan
dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya.
Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si
fulan karena tidur dalam keadaan suci’” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2.. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu
Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara
kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali
para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah
ia’” (Shahih Muslim no. 469)
3.. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu
Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang -
orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan” (hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4.. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di
dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan
Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang
yang menyambung shaf - shaf” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam
Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5.. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al
Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh
dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya
itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa
lalu” (Shahih Bukhari no. 782)
6.. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad
meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat
akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam
tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para
malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (Al Musnad no. 8106,
Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7.. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang
menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh)
naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka
berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang
hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas
pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana
kalian meninggalkan hambaku ?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka
sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang
melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (Al Musnad no. 9140,
hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8.. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., bahwasannya Rasulullah SAW
bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa
sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada
kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia
berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata
‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Shahih Muslim no.
2733)
9.. Orang-orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan
dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun
dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun
kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti
bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta
orang yang pelit’” (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10.. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani,
meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang
makan sahur” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At
Targhiib wat Tarhiib I/519)
11.. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin
Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin
menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang
akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu
malam kapan saja hingga shubuh” (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir
berkomentar, “Sanadnya shahih”)
12.. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh
Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas
seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan
bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat
kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Mari perbanyak beribadah dan beramal sholih di bulan yang penuh berkah ini.
Maraji’ :
Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi,
Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005
Sejarah dan Proses Pembuatan Kiswah (Kain Penutup Ka’bah)
Pada ka’bah kita sering melihat adanya Kiswah (kain/selimut hitam penutup ka’bah). Tujuan dari pemasangan kain itu adalah untuk melindungi dinding ka’bah dari kotoran, debu, serta panas yang dapat membuatnya menjadi rusak. Selain itu kiswah juga berfungsi sebagai hiasan ka’bah. Menurut sejarah, Kabah sudah diberi kiswah sejak zaman Nabi Ismail AS, putra Nabi Ibrahim AS. Namun tidak ada catatan yang mengisahkan kiswah pada zaman Nabi Ismail terbuat dari apa dan berwarna apa. Baru pada masa kepemimpinan Raja Himyar Asad Abu Bakr dari Yaman, disebutkan kiswah yang melindungi Ka’bah terbuat dari kain tenun.
Kebijakan Raja Himyar untuk memasang kiswah sesuai tradisi Arab yang berkembang sejak zaman Ismail as diikuti oleh para penerusnya. Pada masa Qusay ibnu Kilab, salah seorang leluhur Nabi Muhammad yang terkemuka, pemasangan kiswah pada Kabah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku Quraisy.
Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah memerintahkan pembuatan kiswah dari kain yang berasal dari Yaman. Sedangkan empat khalifah penerus Nabi Muhammad yang termasuk dalam Khulafa al-Rasyidin memerintahkan pembuatan kiswah dari kain benang kapas.
Sementara itu, pada era Kekhalifahan Abbassiyah, Khalifah ke-4 al-Mahdi memerintahkan supaya kiswah dibuat dari kain sutra Khuz. Pada masa pemerintahannya, kiswah didatangkan dari Mesir dan Yaman.
Menurut catatan sejarah, kiswah tidak selalu berwarna hitam pekat seperti saat ini. Kiswah pertama yang dibuat dari kain tenun dari Yaman justru berwarna merah dan berlajur-lajur. Sedangkan pada masa Khalifah Mamun ar-Rasyid, kiswah dibuat dengan warna dasar putih. Kiswah juga pernah dibuat berwarna hijau atas perintah Khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah (sekitar abad 16 M) dan kiswah juga pernah dibuat berwarna kuning berdasarkan perintah Muhammad ibnu Sabaktakin.
Penggantian kiswah yang berwarna-warni dari tahun ke tahun, rupanya mengusik benak Kalifah al-Mamun dari Dinasti Abbasiyah, hingga akhirnya diputuskan bahwa sebaiknya warna kiswah itu tetap dari waktu ke waktu yaitu hitam. Hingga saat ini, meskipun kiswah diganti setiap tahun, tetapi warnanya selalu hitam.
Pada era keemasan Islam, , tanggung jawab pembuatan maupun pengadaan kiswah selalu dipikul oleh setiap khalifah yang sedang berkuasa di Hijaz, Arab Saudi pada setiap masanya. Meskipun kiswah selalu menjadi tanggung jawab para khalifah, beberapa raja di luar tanah Hijaz pernah menghadiahkan kiswah kepada pemerintah Hijaz.
Dulu, kiswah yang terbuat dari sutera hitam pernah didatangkan dari Mesir yang biayanya diambil dari kas Kerajaan Mesir. Tradisi pengiriman kiswah dari Mesir ini dimulai pada zaman Sultan Sulaiman yang memerintah mesir pada sekitar tahun 950-an H sampai masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya sekitar akhir tahun 1920-an.
Setiap tahun, kiswah-kiswah indah yang dibuat di Mesir itu diantar ke Makkah melewati jalan darat menggunakan tandu indah yang disebut mahmal. Kiswah beserta hadiah-hadiah lain di dalam mahmal datang bersamaan dengan rombongan haji dari Mesir yang dikepalai oleh seorang amirul hajj.
Amirul hajj itu ditunjuk secara resmi oleh pemerintah Kerajaan Mesir. Dari Mesir, setelah upacara serah terima, mahmal yang dikawal tentara Mesir berangkat ke terusan Suez dengan kapal khusus hingga ke pelabuhan Jeddah. Setibanya di Hijaz, mahmal tersebut diarak dengan upacara sangat meriah menuju ke Mekkah.
Pengiriman kiswah dari Mesir pernah terlambat hingga awal bulan Dzulhijjah. Hal itu terjadi beberapa waktu setelah meletusnya Perang Dunia I. Keterlambatan pengiriman kiswah terjadi akibat suasana yang tidak aman dan kondusif akibat Perang Dunia I.
Melihat situasi yang kurang baik pada saat itu, Raja Ibnu Saud (pendiri Kerajaan Arab Saudi) mengambil keputusan untuk segera membuat kiswah sendiri mengingat pada tanggal 10 Dzulhijjah, kiswah lama harus diganti dengan kiswah yang baru. Usaha tersebut berhasil dengan pendirian perusahaan tenun yang terdapat di Kampung Jiyad, Mekkah.
Setelah Perang Dunia I berakhir, Raja Farouq I dari Mesir kembali mengirimkan kiswah ke tanah Hijaz. Namun melihat berbagai kondisi pada saat itu, pemerintah Kerajaan Arab Saudi dibawah Raja Abdul Aziz Bin Saud memutuskan untuk membuat pabrik kiswah sendiri pada 1931 di Makkah. Hingga akhirnya kiswah dibuat di Arab Saudi hingga saat ini.
Kain kiswah memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Pintalan-pintalan benang berwarna emas maupun perak bersatu padu merangkai goresan kalam Ilahi. kiswah menjadi sangat berharga, bukan hanya karena firman-firman Allah SWT yang suci yang dipintal pada kiswah, tetapi juga karena keindahan dan eksotisme pintalan benang berwarna emas dan perak pada permukaannya.
Perpaduan warna emas dan perak pada kaligrafi yang menghiasi kiswah tersebut memiliki nilai seni yang luar biasa. Sebab pembuatannya membutuhkan skill dan bakat yang luar biasa karena tidak semua orang mampu membuat seni seindah itu. Kiswah merupakan simbol kekuatan, kesederhanaan, juga keagungan.
Proses Pembuatan Kiswah
Kiswah pertama kali dibuat dibuat oleh seorang pengrajin bernama Adnan bin Ad dengan bahan baku kulit unta. Namun dalam perkembangannya, kiswah dibuat dari kain sutera. Untuk membuat sebuah kiswah memerlukan 670 kg bahan sutera atau sekitar 600 meter persegi kain sutera yang terdiri dari 47 potong kain. Masing-masing potongan tersebut berukuran panjang 14 meter dan lebar 95 cm.
Ukuran itu sudah disesuaikan untuk menutupi bidang kubus Kabah pada keempat sisinya. Sedangkan untuk hiasan berupa pintalan emas diperlukan 120 kg emas dan beberapa puluh kg perak. Sejak 1931, kiswah untuk menutupi Kabah diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di pinggir kota Mekkah, Arab Saudi. Dalam pabrik tersebut, pembuatan kiswah dilakukan secara modern dengan menggunakan mesin tenun modern. Di pabrik kiswah yang areanya seluas 10 hektare itu dipekerjakan sekitar 240 perajin kiswah.
Dalam pabrik tersebut, kiswah dibuat secara massal. Di sanalah semuanya disiapkan dari perencanaan, pembuatan gambar prototipe kaligrafi, pencucian benang sutera, perajutan kain dasar, pembuatan benang dari berkilo-kilo emas murni dan perak hingga pada pemintalan kaligrafi dari benang emas maupun perak, lalu penjahitan akhir.
Meskipun kiswah tampak hitam jika dilihat dari luar, namun ternyata bagian dalam kiswah itu berwarna putih. Salah satu kalimat yang tertera dalam pintalan emas kiswah adalah kalimah syahadat, Allah Jalla Jalallah, La Ilaha Illallah, dan Muhammad Rasulullah . Surat Ali Imran: 96, Al-Baqarah :144, surat Al-fatihah, surat Al-Ikhlash terpintal indah dalam benang emas untuk menghiasi kiswah.
Kaligrafi yang digunakan untuk menghias kiswah terdiri dari ayat-ayat yang berhubungan dengan haji dan Kabah juga asma-asma Allah yang dimuliakan. Hiasan kaligrafi yang terbuat dari emas dan perak tampak berkilau indah saat terkena cahaya matahari. Karena menggunakan bahan baku dari benda-benda yang sangat berharga seperti sutera, emas, maupun perak, harga kiswah ini menjadi sangat mahal sekitar Rp 50 miliar.
Sehingga setiap tahun Jawatan Wakaf Kerajaan Arab Saudi harus menyediakan dana sekitar Rp 50 miliar untuk pembuatan kiswah. Menurut sejarah, tradisi penggantian kiswah yang dilakukan setiap tahunnya sudah ada sejak masa Khalifah Al-Mahdi yang merupakan penguasa Dinasti Abbasiyah ke-IV.
Tradisi tersebut bermula ketika, Khalifah al-Mahdi naik haji kemudian penjaga Kabah melapor kepadanya tentang kiswah yang pada saat itu sudah mulai rapuh dan dikhawatirkan akan jatuh. Mendengar laporan yang memprihatinkan itu, Al-Mahdi memerintahkan agar setiap tahun kiswah diganti.
Sejak saat itu, kiswah untuk Ka’bah selalu diganti setiap tahun pada musim haji dan menjadi sebuah tradisi yang harus selalu dijalankan. Dengan demikian tidak ada lagi kiswah yang kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, setiap kiswah hanya memiliki masa pakai Ka’bah selama satu tahun. Bahkan, kiswah bekas dipakai Ka’bah ada yang dipotong-potong kemudian potongan tersebut dijual sebagai penghias rumah maupun kantor.
Cukup 10 Menit Agar Wanita Orgasme!!
Tidak di pungkiri wanita adalah subjek bagi kaum pria untuk memuaskan hasratnya. Tetapi apakah para pria peduli untuk memuaskan sang wanita itu sendiri saat bercinta. Itu pasti akan selalu menjadi pertanyaan bagi kita semua.
Mungkin memang ada sebagian kaum pria memuaskan wanita dan akan menjadi pria idamannya. Tetapi apakah kaum pria itu tahu langkah- langkah yang di butuhkan sang wanita untuk sampai ke langit ketujuh hanya dengan merangsang G Spotnya?
Untuk itu ane akan memberikan langkah-langkah untuk kaum pria khususnya yang ingin memuaskan sang wanita untuk terbang ke langit ketujuh.
Langsung aja ke tips-tipsnya:
MENIT 1 : Mulailah dengan membelai kepalanya dan arahkan belaian dari kening menuju leher, untuk lebih merangsang usahakan telunjuk menyentuh belakang bagianh telinga sang wanita.
MENIT 2 : Cium wajahnya mulai dari kening dan telusuri secara perlahan kearah mata dan menuju hidung. Kemudian cium bibirnya dimulai dari sudut bibirnya agar sang bibir wanita penasaran dan membuat jantung wanita berdegup kencang.
MENIT 3 : Gunakan lidah untuk melakukan rangsangan di bagian telinga dan hembuskan nafas ringan sesekali kedalam liang telinga.
MENIT 4 : Setelah menjelajahi bagian telinga, ciumlah bagian lehernya dan berikan sedikit kecupan dan lakukan jilatan mesra dengan lembut.
MENIT 5 : Turunkan ciuman ke arah bagian samping dadanya dan ekslorasi bagian samping dadanya hingga sang wanita mendesah kegelian.
MENIT 6 : Mulailah arahkan ciuman ke bagian payudarahnya namun jangan langsung ke putingnya. Lakukan putaran dari bagian terluar payudarah menuju ke putingnya dan lakukan bergantian, ini akan membuatnya menjadi penasaran dan meningkatkan hasratnya.
MENIT 7 : Mulailah jelajahi bagian perutnya dengan lidah dan jilat perlahan lubang pusarnya, maka sang wanita akan mendapatkan rangsangan yang luar biasa.
MENIT 8 : Sekarang gunakan lidah untuk menyerang bagian pahanya sambil gunakan tangan memainkan bulu yang berada di bagian vaginanya, hal ini dapat lebih merangsang sang wanita.
MENIT 9 : Lakukan rangsangan ke bagian luar vagina dengan cara menjilat bibir vagina dan tonjolan kecil yang berada dibagian bawah, itu akan membuat sang wanita bahagia dan dapat rangangan tinggi.
MENIT 10 : Menit-menit terakhir masukan lidah ke dalam lubang vagina wanita dan jilatlah secara perlahan, selingi dengan isapan keluar dengan bibir dan jilat bagian atas vaginanya. Dan sampailah si wanita ke langit ketujuh tanpa melakukan ML dan sang wanita puas.
20 Sifat Manusia yang Menghancurkan Diri Sendiri
Dari buku Personality Plus, bisa disimpulkan kira-kira ada 20 sifat yang bisa menghancurkan diri sendiri, yaitu:
1. Bashful
Sering menghindari perhatian karena malu
2. Unforgiving
Sulit melupakan sakit hati atas ketidakadilan yang dialami, biasa mendendam
3. Resentful
Sering memendam rasa tidak senang akibat tersinggung oleh fakta/khayalannya
4. Fussy
Bersikeras minta perhatian besar pada perincian/hal yang sepele
5. Insecure
Sering merasa sedih/cemas/takut/kurang kepercayaan
6. Unpopular
Suka menuntut orang lain untuk sempurna sesuai keinginannya
7. Hard to please
Suka menetapkan standar yang terlalu tinggi yang sulit dipenuhi oleh orang lain
8. Pessimistic
Sering melihat sisi buruk lebih dulu pada situasi apapun
9. Alienated
Sering merasa terasing/tidak aman, takut jangan-jangan tidak disenangi orang lain
10. Negative attitude
Jarang berpikir positif, sering cuma melihat sisi buruk/gelap setiap situasi
11. Withdrawn
Sering lama-lama menyendiri/menarik diri/mengasingkan diri
12. Too sensitive
Terlalu introspektif/ingin dipahami, mudah tersinggung kalau disalahpahami
13. Depressed
Hampir sepanjang waktu merasa tertekan
14. Introvert
Pemikiran & perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam diri sendiri
15. Moody
Semangatnya sering merosot drastis, apalagi kalo merasa tidak dihargai
16. Skeptical
Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata
17. Loner
Memerlukan banyak waktu pribadi, cenderung menghindari orang lain
18. Suspicious
Suka curiga/tidak percaya kata-kata orang lain
19. Revengeful
Sadar/tidak sadar sering menahan perasaan, menyimpan dendam, ingin membalas
20. Critical
Suka mengevaluasi/menilai/berpikir/mengkritik secara negatif
Perilaku baby di tahun pertama
Sedikit sharing perihal perilaku baby pada tahun pertama dari acc Twitter Bapak Ade C Wirawan di @blogdokter, beliau salah seorang dokter yg suka ngeblog...
1 Bulan: Bayi sudah bisa mengenali wajah anda. Mulailah tersenyum pdnya dan perlihatkan wajah yg menyenangkan. Jgn suka cemberut.
2 Bulan: Bayi sudah mencoba meniru suara, gerakan dn ekspresi anda. Usahakan anda selalu tersenyum agar dia bisa menirunya dg baik.
3 Bulan: Bayi mulai suka menggerakan kepala, koordinasi mata sudah bagus, berikan dia cermin agar dia bisa melihat snyumnya sendiri.
4 Bulan: Fungsi sosial, motoris dan bahasa meningkat. Mulai berusaha mengucapkan kata tdk jelas, dan marah ketika mainannya anda rebut.
5 Bulan: Bahagianya...Bayi anda sudah bisa nyebut ma-ma dan da-da, kenalkan juga kata sederhana yg lain ya. Pa-pa koq nggak ya?
6 Bulan: Bayi anda mulai belajar duduk dan menyeret perut kemana2. Jangan sampai nggak ngawasi ya, bisa jalan2 keluar tuh. :)
7 Bulan: Bayi anda mulai suka megang2 sesuatu. Rangsang fungsi ini dg memberinya sesuatu yg aman utk dipegang.
8 Bulan: Bayi sudah bisa diajari mengenal bagian2 tubuh.
9 Bulan: Bayi suka banget sama barang/kotak yg ada penutupnya. Dia suka main buka tutup. Hal ini utk melatih koordinasi mata dan tangan.
10 Bulan: Bayi suka main petak umpet. Sembunyikanlah mainannya, lalu biarkan dia sibuk mencarinya. :)
11 Bulan: Lanjutkan mengajari kemampuan bicara. Tapi dari anda ibunya ya, jangan dari DVD atau TV. :)
Sejarah Madiun I
Sejarah Kota Madiun Dipelajari dari sisa-sisa peninggalan sejarah, baik berupa barang-barang dan lembaga ataupun adat istiadat, maka terdapatnya desa-desa bekas perdikan (yang kini sudah dijadikan Desa biasa/Kelurahan), ternyata erat hubungannya dengan peristiwa-peristiwa kepahlawanan pada abad-abad ke XVII dan XVIII.
Pada Abad ke XVII Daerah Sawo (Ponorogo) bagian dari kekuasaan kerajaan Yogyakarta (oleh Yogya dikenal sebagai kukuban ing sak wetane Gunung Lawu) ada usaha untuk memisahkan diri (mbalelo) dari induknya ialah kerajaan Yogyakarta, kemudian oleh Sultan Yogyakarta pada waktu itu dikirmkan penumpas pemberontakan yang dipimpim oleh Ronggo. Setelah berhasil menumpas pemberontakan tersebut, maka untuk pusat pemerintahan pada saat itu dipilihlah "KUTO MIRING" terletak di Desa Demangan Kecamatan Taman Kotamadya Madiun, untuk didirikan Kabupaten setelah dirintis pembangunannya kemudian digeser ke utara lagi yaitu ditengah Kotamadya Madiun sekarang di Komplek Perumahan Dinas Bupati Madiun. Disinilah seterusnya Ronggo ke I s/d ke III menjalankan pemerintahan, sedangkan makamnya ada di Desa Taman (dulu Desa Perdikan). Jadi status Desa Perdikan Taman maupun Kuncen, sebagai wilayah Kerajaan Yogyakarta karena disitu disemayamkan pahlawan-pahlawan pada zaman lampau, sehingga kepada orang yang dipercaya menjaga/merawat makam tersebut diberikan hadiah sebagai sumber pencahariannya, satu wilayah Pedesaan serta hak untuk memungut hasilnya, bersifat Orfelijik (turun tumurun).Pada Abad ke XVII di zaman peperangan Diponegoro, munculah salah seorang putera Ronggo (Rongggo ke II) yang dikenal dengan nama "Ali Basah Sentot Prawirodirdjo". Sebelum meletus perang Diponegoro, Madiun belum pernah dijamah oleh orang-orang Belanda atau Eropa yang lain sehingga, Pemerintah Hindia Belanda tidak mengenal apa arti politik dan sosial ekonomi yang terdapat di Madiun, tetapi setelah perang Diponegoro berakhir Madiun menjadi pertahanan terakhir pasukan Diponegoro mulai dikenal oleh orang-orang Belanda arti politik dan sosial ekonomi, banyak daerah pertanian diubah menjadi perkebunan.
Pada tanggal 1 Januari 1832 Madiun secara resmi dikuasai oleh Pemerintah Hindia belanda dan dibentuklah suatu Tata Pemerintahan yang berstatus "KARISIDENAN" Ibu Kota Karisidenan berlokasi di Desa Kartoharjo (tempat Patih Kartohardjo) yang berdekatan dengan Istana Kabupaten Madiun di Pangongangan. Sejak saat itu mulailah berdatangan bangsa Belanda atau Eropa yang lain berprofesi dalam bidang perkebunan tebu dengan Pabrik Gulanya seperti PG. Sentul (Kanigoro), PG. Pagotan (Uteran), PG. Rejoagung (Patihan) milik orang cina.
Kecuali itu muncul pula perkebunan teh di Jamus dan Dungus, Kopi di Kandangan, Tembakau di Pilangkenceng, semua warga negara eropha bermukim di tengah kota sekitar istana Residen Madiun, supaya tidak kena pengaruh orang Madiun yang pemeberani karena bekas kotanya merupakan tempat pusat pertahanan wilayah timur Mataram (Monconegoro Timur) yang anti belanda. Maka segresi sosial (pemisahan sosial) harus dilakukan. Dikandung maksud untuk membendung jangkuan pengaruh kaum pergerakan rakyat indonesia , maka perlu mengubah ketatanegaraan di Madiun yakni Kota yang berdiri sendiri dimana pemimpimnya tetap bangsa belanda, masyarakat sebagian besar orang asing. Dan lagi pula kerajaan belanda telah mengeluarkan Undang-undang yang mengatur daerah perkotaan yang disebut : Inlandsche Gemeente Ordonantie yang dikeluarkan pada tahun 1906 oleh Departemen Binnenlandsch Bestuur yang dalam hal itu oleh Menteri S. De Graaf.
Maka wilayah perkotaan Madiun dipisahkan dari Pemerintah Kabupaten Madiun menjadi Stadsgemeente Madiun atau Kota Praja Madiun atau Haminte Madiun. Kotapraja madiun berdiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 20 Juni 1918 dengan landasan Staatsblad Tahun 1918 Nomor 326, sehingga wilayah itu dikepalai oleh seorang Burgemeester yang pertama dijabat oleh Ir.M.K. Ingenlijf semula menjabat asisten residen Madiun (modalnya terdiri dari 12 pedesaan yakni Madiun Lor, Sukosari, Patihan, Oro Oro Ombo, Kartoharjo, Pangongangan, Kejuron, Klegen, Nambangan Lor, Nambangan Kidul, Pandean, Taman) yang administratif berstatus Desa Perdikan dibawah naungan keraton Yogyakarta yang kemudian diganti oleh De Maand hingga tahun 1927. Sedangkan lembaga dan jabatan Walikota Madiun baru diadakan 10 tahun kemudian dengan dikeluarkan staatsblad nomor 14 tahun 1928.
Pada Zaman Jepang daerah ini menjadi Madiun Shi yang diperintah oleh seorang Shi Tjo dan mempunyai wilayah 12 Desa, setelah Proklamasi Kemerdekaan, dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 tahun 1948, maka Madiun Shi diubah menjadi Kota Besar Madiun dengan wilayah 12 Desa dibawah perintah Walikota. Kemudian demi pemerataan wilayah berdasar UU Nomor 22 tahun 1948 maka menurut Surat Keputusan Nomor 16 Tahun 1950 Kotapraja Madiun diperjuangkan diperluas dengan mendapat tambahan dari Kabupaten Madiun yaitu 8 (delapan) Desa yakni Demangan, Josenan, Kuncen yang semula berstatus speerti Desa Perdikan Taman, Banjarejo, Mojorejo, Rejomulyo, Winongo dan Manguharjo. Kemudian dengan berlakunya Undang-undang Nomor 1 tahun 1957 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948, Kota Besar Madiun berubah menjadi Kotapraja Madiun dengan wilayah 12 desa dan diperintah oleh seorang Walikota, selanjutnya berdasar Undang-undang Nomor 24 Tahun 1958 diadakan perubahan batas-batas wilayah Kotapraja Madiun, kerena mendapat tambahan wilayah sebanyak 8 (delapan) buah desa dari Kabupaten Madiun, sehingga wilayah Kotapraja Madiun menjadi 20 desa. Pelaksanaan perubahan batas-batas ini diadakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 1960 bertempat di Kabupaten Madiun oleh Walikota dan Bupati. Kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 1957, Kotapraja Madiun diubah dengan Kotamadya Madiun dengan wilayah 20 desa dan diperintah oleh Walikota Kepala Daerah.
Selanjutnya dengan berlakunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, sebagai pengganti UU Nomor 18 tahun 1965, maka Kotamadya Madiun berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun, dengan wilayah 20 desa dan istilah Walikota Kepala Daerah Kotamadya Madiun diubah menjadi Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Madiun. Dalam Tahun 1979 atas persetujuan DPRD Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun, diusulkan pemekaran daerah Kotamadya menjadi 27 Desa/Kelurahan. Dimana terhitung mulai tanggal 18 April 1983 wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun yang semula terdiri dari 1 Kecamatan meliputi 20 Kelurahan dengan luas 22,95 KM2 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1982 dan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 135.1/1169/011/1983 tanggal 19 Januari 1983 bertambah menjadi 7 desa yang berasal dari Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun yakni Desa Ngegong, Sogaten, Tawangrejo,Kelun, Pilangbango,Kanigoro dan Manisrejo), sehingga luas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun menjadi 33,92 KM2 terdiri dari 3 Kecamatan dengan 20 Kelurahan dan 7 Desa dimana masing-masing kecamatan terdiri dari 9 Kelurahan/Desa.
Sumber : Wikipedia