Keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
Do'a Niat Puasa Bulan Dzulhijjah (Tarwiyah dan Arafah)
Puasa sunah untuk bulan Dzulhijjah (dalam kalender Islam), dilaksanakan 2
 hari sebelum tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha) atau biasa dikenal 
dengan lebaran haji yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah.  Tanggal 8 
Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijah dinamakan 
puasa Arafah.  Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan, agar 
kita dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para 
jama'ah haji. 
Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada 
tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari pada saat jama'ah haji melakukan wukuf 
di padang Arafah.
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah, hari sebelum hari wukuf.
Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan 'arafah (9 Dzulhijjah) berdasarkan beberapa hadist adalah:
1. Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun silam yang telah terlewati.
2. Sedangkan puasa hari 'arafah memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus
 dosa dua tahun (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang)
DO'A NIAT PUASA TARWIYAH
نويت صوم ترويه سنة لله تعالى 
NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
DO'A NIAT PUASA ARAFAH
نويت صوم عرفة سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala.” 
Sumber : http://zwexz.blogspot.com/2011/11/doa-niat-puasa-bulan-dzulhijah-tarwiyah.html 
7 Rahasia dan Fakta Ayat Kursi

Dalam sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk di atas pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda mendengar jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan lari bersama-sama dengan salam itu.
Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:
1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring di tempat
tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya
hingga subuh.
2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang
Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga
sembahyang yang lain.
3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang,
dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika hendak
tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah
disekitarnya.
4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap shalat
fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati orang yang
bersyukur, setiap perbuatan orang yang benar, pahala nabi2, serta
Allah melimpahkan rahmat padanya.
5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya,
maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya – mereka
semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang, Allah
SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti
orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.
7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan
niscaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.
Jangan Terlena Dengan Kenikmatan Semu Itu
Di saat Allah menghendaki terjadinya hari kiamat, Dia pun   
memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup terompetnya dua kali. Tiupan
 pertama   sebagai pertanda untuk membinasakan seluruh makhluk yang ada 
di muka bumi dan   langit, sedangkan tiupan kedua untuk membangkitkan 
mereka kembali.
 Allah   ta'ala berfirman:   "Dan 
ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa   yang di langit dan di bumi 
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup   sangkakala itu 
sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri (menunggu (putusannya   
masing-masing)." (QS. Az-Zumar: 68)
 Maka, setelah 
malaikat   Israfil meniupkan terompetnya yang kedua kalinya, seluruh 
makhluk pun   dibangkitkan dari kuburnya oleh Allah ta'ala, lalu mereka 
dikumpulkan dalam   suatu padang yang amat luas yang rata dengan tanah 
(QS. Thaha: 107. Lihat Tafsir   As-Sa'di hal. 462), dalam keadaan tidak 
berpakaian, tidak memakai sandal, tidak   berkhitan dan tidak membawa 
sesuatu apapun. 
 Rasulullah shallallahu   'alaihi wa sallam bersabda: " Pada
 hari kiamat nanti para manusia akan   dikumpulkan dalam keadaan tidak 
memakai sandal, tidak berpakaian dan dalam   keadaan belum berkhitan. 
Aisyah bertanya, 'Wahai Rasulullah, kaum pria dan   wanita (berkumpul 
dalam satu tempat semuanya dalam keadaan tidak berbusana?!)   apakah 
mereka tidak saling melihat satu sama lainnya?' Rasulullah shallallahu  
 'alaihi wa sallam pun menjawab, 'Wahai Aisyah kondisi saat itu amat 
mengerikan   sehingga tidak terbetik sedikit pun dalam diri mereka untuk
 melihat satu sama   lainnya!'" (HR. Bukhari dan Muslim)
 
 Ya, saat itu masing-masing   dari mereka memikirkan dirinya sendiri dan
 tidak sempat untuk memikirkan orang   lain, meskipun itu adalah orang 
terdekat mereka. Allah ta'ala   berfirman:
"Pada hari itu 
manusia lari dari saudaranya. Dari bapak   dan ibunya. Dari istri dan 
anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu   mempunyai urusan 
yang menyibukkannya." (QS. 'Abasa: 34-37) 
 
 Semua   manusia saat itu berada di dalam ketidakpastian, masing-masing 
menunggu apakah   ia termasuk orang-orang yang beruntung dimasukkan ke 
taman-taman surga, ataukah   mereka termasuk orang yang merugi 
dijebloskan ke dalam lembah hitam   neraka.
 Dalam kondisi 
seperti itu Allah ta'ala mendekatkan matahari   sedekat-dekatnya di atas
 kepala para hamba-Nya, hingga panasnya sinar matahari   yang luar biasa
 itu mengakibatkan keringat mereka bercucuran. 
 Al-Miqdad   bin al-Aswad bercerita: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam   bersabda,  "Pada
 hari kiamat nanti matahari turun mendekati para makhluk   hingga hanya 
berjarak satu mil... Pada saat itu kucuran keringat masing-masing   
manusia tergantung amalannya; di antara mereka ada yang keringatnya 
sampai di   mata kakinya, ada pula yang keringatnya sampai lututnya, ada
 yang keringatnya   sampai perutnya serta ada yang tenggelam dalam 
keringatnya sendiri!" (HR.   Muslim)
 
 Demikianlah
 para manusia saat itu berada di dalam   kesusahan, kebingungan dan 
ketidakpastian yang tiada bandingannya, padahal satu   hari pada saat 
itu bagaikan 50 ribu tahun hari-hari dunia! (Lihat Majmu' Fatawa   wa 
Rasa'il Ibn Utsaimin (II/23))
 Allah ta'ala berfirman:   "Malaikat-malaikat
 dan Jibril naik (menghadap) kepada Allah dalam sehari   yang kadarnya 
lima puluh ribu tahun." (QS. Al-Ma'arij:   4)
 
Seandainya kita mau berpikir betapa mengerikannya hari-hari   itu lantas
 kita merenungkan jalan hidup kebanyakan manusia di dunia yang kita   
lihat selama ini, niscaya kita akan sadar betul bahwa ternyata masih 
banyak di   antara kita yang telah terlena dengan keindahan dunia yang 
semu ini dan lupa   bahwa setelah kehidupan dunia yang sementara ini 
masih ada kehidupan lain yang   kekal abadi yang lamanya satu hari di 
sana sama dengan 50 ribu tahun di   dunia! 
 Kita telah terlena 
dengan gemerlapnya dunia dan lupa untuk   beribadah kepada Allah dan 
beramal saleh, padahal pada hakikatnya kita hanya   diminta untuk 
beramal selama 30 tahun saja! Tidak lebih dari itu. Suatu waktu   yang 
amat singkat! 
 Ya, kalaupun umur kita 60 tahun, sebenarnya kita 
hanya   diminta untuk beramal selama 30 tahun saja. Karena umur yang 60 
tahun itu akan   dikurangi masa tidur kita di dunia yang jika dalam satu
 hari adalah 8 jam,   berarti masa tidur kita adalah sepertiga dari umur
 kita yaitu: 20 tahun Lalu   kita kurangi lagi dengan masa kita sebelum 
balig, karena seseorang tidak   berkewajiban untuk beramal melainkan 
setelah ia balig, taruhlah jika kita balig   pada umur 10 tahun, berarti
 umur kita hanya tinggal 30   tahun! 
 Subhanallah, bayangkan, 
pada hakikatnya kita diperintahkan untuk   bersusah payah dalam beramal 
saleh di dunia hanya selama 30 tahun saja! Alangkah   naifnya jika kita 
enggan untuk bersusah payah selama 30 tahun di dunia beramal   saleh, 
sehingga akan berakibat kita mendapat siksaan yang amat pedih di akhirat
   selama puluhan ribu tahun! 
 Allah telah memperingatkan supaya kita tidak   tertipu dengan kehidupan duniawi yang fana ini dalam firman-Nya:  "Wahai
   para manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah 
sekali-kali   kehidupan dunia memperdayai kalian, dan janganlah 
sekali-kali (syaitan) yang   pandai menipu, memperdayakan kalian dari 
Allah." (QS. Faathiir:   5)
 
 Mengapa 
orang yang tertipu dengan kehidupan duniawi   benar-benar telah merugi? 
Karena kenikmatan dunia seisinya tidak lebih berharga   di sisi Allah 
dari sebuah sayap seekor nyamuk!
 Sahl bin Sa'd bercerita   bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,  "Seandainya
   dunia sepadan dengan (harga) sayap seekor nyamuk; niscaya orang kafir
 tidak akan   mendapatkan (kenikmatan dunia meskipun hanya seteguk air."
 (HR.   Tirmidzi)
 
 Maka mari kita 
manfaatkan kehidupan dunia yang hanya   sementara ini untuk benar-benar 
beribadah kepada Allah ta'ala, mulai dari   mencari ilmu, shalat lima 
waktu berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada   sesama terutama 
tetangga, mendidik keluarga sebaik-baiknya. Juga berusaha untuk   
menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jangan sampai kita termasuk orang-orang 
yang   disebutkan Allah ta'ala dalam firman-Nya:
"Dan 
mereka berteriak   di dalam neraka itu, 'Ya Rabbi, keluarkanlah kami. 
niscaya kami akan mengerjakan   amalan saleh berlainan dengan apa yang 
telah kami kerjakan.' Bukankah Kami telah   memanjangkan umurmu dalam 
masa yang cukup bagi orang yang mau berpikir?! Maka   rasakanlah (adzab 
Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang   penolong pun."
 (QS: Faathir: 37)  
 
 Namun
 mereka tidak akan mungkin   bisa kembali lagi ke dunia. Demikian pula 
mereka tidak akan mati di neraka.   Allah ta'ala bercerita:
"Mereka
 berseru, 'Wahai Malik, biarlah   Rabb-Mu membunuh kami saja.' Dia 
menjawab, 'Kalian akan tetap tinggal (di neraka   ini). Sesungguhnya 
Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kalian, namun   
kebanyakan kalian benci terhadap kebenaran tersebut.'" (QS. Az-Zukhruf: 
  77-78)  
 Jangankan untuk menghentikan siksaan, untuk mendapatkan   setetes air pun mereka tidak bisa. Allah ta'ala mengisahkan: 
"Dan
   penghuni neraka menyeru penghuni surga, 'Berilah kami sedikit air 
atau makanan   yang telah diberikan Allah kepada kalian.' Mereka 
(penghuni surga) menjawab,   'Sesungguhnya Allah telah mengharamkan 
keduanya itu atas orang-orang kafir.'   (Yaitu) orang-orang yang 
menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda   gurau, dan 
kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (kiamat) ini Kami   
melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan 
hari ini   dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami." 
(QS. Al-A'raf:   50-51)  
 
 Semoga kita semua bukan termasuk golongan tersebut di   atas, amin ya Rabbal 'alamin.
Tulisan
 ini terinspirasi dari salah   satu nasihat yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul   Muhsin al-'Abbad dalam salah 
satu kajian beliau dalam kitab Al-'Aqidah   Al-Wasithiyyah yang diadakan
 di masjid al-Jami'ah al-Islamiyah Madinah tiap   Kamis pagi.  
Sumber :  http://www.dudung.net/artikel-islami/jangan-terlena-dengan-kenikmatan-semu-itu.html
Melihat Kepribadian Melalui Minuman Kesukaan
Kopi

Pagi-pagi emang enaknya minum kopi apalagi yang hangat. Nah, buat kamu yang suka kopi (mau tubruk atau cappucinno), kamu bisa dibilang berkepribadian pekerja keras dan prefeksionis. Demi harga diri, kamu pantang meminta bantuan pada orang lain saat mengerjakan sesuatu. Dibutuhkan usaha ekstra untuk menaklukkan mereka yang menyukai kopi karena mereka agak kaku. Perlahan tapi pasti, ajaklah mereka yang suka kopi untuk lebih santai menikmati hidup.
Teh

Apapun makanannya, minuman harus teh. Para penggemar teh ini justru lebih bersifat santai dan relax dalam menjalani hidup. Gak usah terburu-buru. Tapi kalau ada maunya, para penggemar teh ini bakal berusaha mendapatkannya. Diusahakan buat kamu-kamu yang mempunyai teman ‘teh’ ini untuk lebih bersabar. Kalau nggak mau dijauhi, hindari untuk memburu-burukan mereka.
Jus buah

Bagi kalian yang suka jus buah, pasti menyukai tantangan dan berani ambil resiko. Maklum, penggemar jus termasuk orang yang mudah bosan sehingga senang mencoba hal-hal baru. Bagi teman-teman ‘jus’ ini harus selalu bersikap penuh kejutan jika ingin meraih simpatinya. Nggak kalah pentingnya, jangan pernah mengeluh di hadapan mereka pecinta jus karena mereka anti cewek/cowok manja.
Air mineral

Si penyuka air putih akan selalu sederhana dan nggak banyak maunya. Tapi jangan salah, dibandingkan tipe cowok/cewek lainnya, dia berjiwa paling sensitif sekaligus puitis. Mereka si penyuka air juga pastinya romantis. Jika mereka sudah sreg dan suka dengan seseorang, tentunya mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkannya. Penyuka air putih ini juga termasuk orang irit karena air mineral biasanya paling murah.
Sumber :
Cara Reset printer Epson L100
Bisa
 dibilang ini printer paling bandel yang pernah saya gunakan.. karena 
infus sudah bawaan dari pabrikan epson, jadi jarang terjadi masalah yang
 biasa disebabkan karena macetnya tinta dalam selang infus atau bocornya
 tinta karena tekanan dari selang infus ke cartridge
Berikut petunjuk agar epson L100 anda awet :
- usahakan selalu menggunakan tinta original epson, atau kalau anda merasa kemahalan bisa menggunakan tinta merk lain namun jangan berganti ganti merk ( cara untuk mereset tinta ada dibawah )
 - selesai menggunakan printer tutup saluran infus, dengan cara memutar panel infus ke bawah, hal ini dimaksudkan agar tinta dari infus tidak terus mengalir / memberi tekanan ke cartridge
 - tutup cover kertas bila printer sudah selesai digunakan untuk menghindari debu/ kotoran yg dpt merusak cartridge
 - bila printer lama tidak digunakan, usahakan slalu di clean terlebih dahulu sebelum menggunakan printer, caranya klik kanan pada logo printer di kanan bawah start menu toolbar windows, pilih head cleaning kemudian start cleaning..
 
- donlot file ini
 - install sampai finish
 - Setelah itu Jalankan WIC Reset Utility sudah di install. Jangan lupa Printer harus dalam keadaan ON dan terkoneksi dengan komputer.
 - Perlu di ingat : Program WIC Reset Utility hanya bisa mereset Ink Level Epson L100, L200, L800 yang sudah kosong yang ditandai dengan tanda "SERU".
 - Setelah WIC Reset Utility di buka, pilih jenis printer epson anda. Kemudian Klik Reset Inks - Continue : klik YES - Klik Done.
 

- Setelah itu, Matikan Epson L100, L200, L800 anda. Dan kemudian hidupkan kembali, maka Ink Level Epson anda akan ter reset dan kembali FULL tanpa harus memasukkan kode SN ID Tinta Epson Original.
 

Sedangkan cara untuk mereset status need service:
- donlot file reseternya disini
 - Ekstrak dan jalankan Resetter Epson L100, dengan doble klik file AdjProg cracked.exe, setelah keluar adjustment program, klik accept.
 
- Pilih Particular Adjustment Mode
 
- Pilih Waste ink pad Counter reset lalu OK
 
- Klik check, kemudian beri tanda centang main pad counter, FL box counter, Ink tube Counter, lalu klik Initialization -> Finish.
 
- Matikan printer Epson L100, lalu cabut kabel powernya.
 - Pasang kembali kabel power printer dan hidupkan lagi, dan printer kembali berjalan normal lagi.
 





