1. Sugih tanpo bondho
2. Ngluruk tanpo bolo
3. Menang tanpo ngasorake
4. Surodiro jayaningrat lebur dening pangastuti
5. Sekti tanpo aji
6. Digdaya tanpo jopo
7. Sentosa tanpo mantra
Makna dari tulisan di atas kurang lebih adalah sebagai berikut:
1. Sugih Tanpo Bondho = kaya tanpa harta. Artinya, bahwa kekayaan itu bukanlah yang disebut sebagai kaya harta / materi saja. Kekayaan yang sejatinya adalah kekayaan yang ada di dalam hati dan jiwa kita, misalnya suka memaafkan, santun, menghargai kepada orang lain tanpa membeda-bedakan karena status dan sebagainya, tidak memandang rendah kepada orang lain, berlaku sopan, menghargai yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, kaya disini maksudnya adalah KAYA AKAN BUDI PEKERTI/MORAL/AHKLAK. Itulah kaya yang sejatinya.
2. Ngluruk Tanpo Bolo = mendatangi musuh tanpa bala bantuan. Artinya, kita bersifat KESATRIA. Berani menghadapi musuh sendirian dengan berlandaskan pada kebenaran, selama kita dipihak yang benar. Jangan takut untuk mengemukakan kebenaran itu, meskipun kita sendirian.
3. Menang Tanpo Ngasorake = menang tanpa harus merendahkan orang lain atau musuh. Meskipun kita benar dan kita menang, tapi yang menjadi lawan kita tidak merasa direndahkan / dilecehkan, tanpa menimbulkan sakit hati di pihak lawan. Jadi meskipun menang tapi tidak menimbulkan kebencian dalam hati lawan karena merasa direndahkan.
4. Surodiro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti = segala kebatilan/ kemungkaran/kejahatan pasti akan dapat dikalahkan dengan kebenaran.
5. Sekti Tanpo Aji = sakti / ampuh tanpa memakai aji-aji / senjata kesaktian, dimaknai sebagai orang yang sakti / unggul / ampuh karena keluhuran budi pekerti, sikap / perbuatan yang terpuji / mulia / baik. Orang lain / musuh akan segan dan menghormati kita karena sikap dan tingkah laku kita yg baik, terpuji / mulia.
6. Digdaya Tanpo Jopo = ampuh / kuat, kuat tanpa jopo, digdaya adalah orang yang tanpa musuh di semua tempat dan waktu selalu diliputi dengan kebaikan.
7. Sentosa Tanpo Mantra = kuat, gagah tanpa mantra, kedua kalimat terakhir ini hampir sama maknanya. Intinya bahwa kekuatan diperoleh berlandaskan kepada TEKAD / NIAT / KEMAUAN yang kuat dalam menghadapi segala situasi yang dihadapi tanpa harus merapal ajian / mantra. Tekad / niat / kemauan yang kuat itu sendiri merupakan modal yang utama untuk mencapai suatu tujuan, dengan niat yang baik, dan pasrah akan kepada kehendak dan keputusan Tuhan.
Sumber: http://learningmacapat.wor
0 komentar:
Posting Komentar