RSS

Selamat datang di blog saya. Blog ini berisi tentang artikel-artikel yang menurut saya menarik, lucu, romantis, unik & mungkin belum pernah kita ketahui sebelumnya. Selamat membaca.... ^_^

Cerita dari Sisi Barat Kota Madiun

Untuk mengisi postingan sore ini, saya mengutip sebuah cerita ttg Sadikem, teman" pernah mendengarnya??
Ada beberapa versi ceritanya menurut masing" sumber...

Di jembatan yang terletak di perbatasan Madiun-Magetan ini tidak kalah populernya dengan kisah Si Cantik Sadikem dari Jembatan Jiwan. Banyak peristiwa aneh kerap terjadi di sini akibat ulah hantu Sadikem. Tak heran Sadikem sering meneror orang-orang yang berlalu lalang di sekitar jembatan itu.

Ada yang bilang karena Sadikem mati dengan penasaran sehingga arwahnya gentayangan, ada juga yang bilang karena sesajen yang dilarungkan di Sungai Bakung itu kurang, ada pula yang bilang Sadikem diperkosa lalu dibuang ke sungai.

Jembatan Jiwan yang terletak di kecamatan Maospati merupakan pintu masuk yang menghubungkan kota Madiun dan Magetan. Di bawah jembatan yang relatif kecil untuk ukuran jalan raya utama itu terbujur sungai Bakung. Di awal dan ujung jembatan dihiasi dengan sepasang tempat duduk yang tinggi. Penduduk disekitarnya menyebut 'buk ireng' (tempat duduk tinggi yang terbuat dari bata), meskipun sekarang sudah dicat warna kuning orang-orang sudah kebiasaan menyebut 'buk ireng' karena dulu dicat warna hitam.

Di buk ireng itulah hantu Sadikem sering menampakkan diri dan berwujud wanita cantik yang kerapkali duduk melambai-lambaikan tangannya pada pengemudi kendaraan yang lewat di situ. Bahkan sering juga mendatangi rumah penduduk sekitarnya dan menyapa pada orang-orang yang kebetulan lewat.

Cerita hantu cantik Sadikem ini sudah ada sejak penjajahan Jepang. Awalnya Sadikem adalah seorang wanita cantik yang berasal dari Desa Malang, Maospati. Kemudian sang bunga desa menikah dengan pria idamannya. Belum genap seminggu pernikahannya, Sadikem pergi kesungai Bakung untuk mencuci pakaiannya. Dalam tradisi Jawa, pengantin baru dilarang keluar rumah sebelum genap sepasaran (7 hari) sehingga Sadikem melanggar tradisi sepasaran itu, akhirnya sang pengantin baru hilang ditelan Sungai Bakung. Masyarakat sekitar menyebut Sadikem kena 'Sawan Kemanten Anyar'.

Sesudah kejadian peristiwa itulah arwah Sadikem sering gentayangan. Ia kerapkali menghadang para lelaki yang lewat di tempat itu karena dikira sang suaminya. Dan siapa saja yang kebetulan diperlihatkan dengan penampakan hantu Sadikem ini serta tidak merasa takut, konon, akan mendapatkan suatu keberuntungan. Namun, bagi yang takut, dapat dipastikan akan ditimpa bencana atau kemalangan.

Kasus tabrakan bus beberapa tahun silam di dekat jembatan ini bisa jadi menjadi fenomena riil teror hantu Sadikem. Menurut keterangan beberapa saksi mata kecelakaan, dari arah timur bus itu berjalan melenceng ke kiri kearah 'buk ireng' hingga akhirnya menabrak buk dan meluncur ke Sungai Bakung.

Tidak ada satupun yang selamat dalam tragedi tersebut, bahkan khabarnya para penumpang yang tewas itu juga banyak gentayangan mengetuk rumah-rumah warga di sekitarnya.

Banyak penduduk yang enggan dan takut berkomentar tentang fenomena hantu cantik ini, karena pernah ada seorang wartawan mencoba meliput kisah hantu cantik Sadikem ini melalui salah seorang warga desa itu. Dan malamnya warga yang memberi keterangan pada wartawan itu mengaku didatangi Sadikem dalam wujud yang mengerikan. Selang beberapa hari, warga tersebut meninggal karena terpeleset di Sungai Bakung. Dari kejadian itu banyak warga yang takut kalau hendak bercerita tentang Sadikem pada orang luar .

Bentuk teror Sadikem itu sendiri bermacam-macam. Kadangkala menjelang malam seperti terdengar suara-suara yang aneh di sekitar desa. Ada beberapa warga mengaku seperti didatangi hantu Sadikem. Ada yang dalam bentuk mimpi bahkan ada yang benar-benar melihat hantu Sadikem. Dan anehnya apa yang dikatakan Sadikem pada beberapa orang yang dipilihnya itu punya maksud yang sama, yaitu hantu Sadikem minta dilarungkan sesajen untuk dirinya di Sungai Bakung.

Selama ini memang warga disekitarnya secara rutin mengadakan larung sesajen pada Sadikem di Sungai Bakung. Tetapi warga yang disekitar juga tidak tahu mengapa sang penunggu minta sesaji lagi. Ini mungkin dikarenakan sesajian yang diberikan kurang syarat-syaratnya atau minta lebih sering lagi diberikan sesajian untuk Sungai Bakung.

Konon teror Sadikem tidak hanya di jembatan Jiwan dan sekitar Sungai Bakung. Tempat hantu cantik Sadikem muncul juga sering berpindah-pindah tidak hanya melulu di jembatan Jiwan. Kadangkala di buk pintu masuk, Desa Blancang, Kincang, dan Suratmajan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis